BSWiTfCpTfM7GpYlGUz5TSzlGi==

Kampanye "All Eyes on Rafah" Menggugah Kepedulian Global terhadap Krisis Palestina

ALL EYES ON RAFAH Trending di X, Foto dan Video Korban Serangan Israel Warga Sipil Palestina Beredar 

Aktivitas.ID - Serangan militer Israel di Rafah terus berlanjut hingga Selasa (28/5/2024), menyebabkan banyak korban jiwa. Padahal, Mahkamah Internasional telah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan mereka di Rafah. Meskipun demikian, perintah tersebut tidak diindahkan.

“Israel harus segera menghentikan serangan militernya dan tindakan lain apa pun di Rafah, yang dapat berdampak pada kondisi kehidupan kelompok Palestina di Gaza yang dapat menyebabkan kehancuran fisik secara keseluruhan atau sebagian," tegas Mahkamah Internasional.

Dalam upaya meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel, kampanye di media sosial semakin marak. Salah satu yang paling ramai adalah kampanye "All Eyes on Rafah." Apa sebenarnya "All Eyes on Rafah"?

Secara harfiah, "All Eyes on Rafah" berarti semua mata tertuju pada Rafah. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap penderitaan warga yang berada di Rafah. Setelah serangan bertubi-tubi di jalur Gaza, Rafah menjadi tempat pengungsian bagi warga Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel. Namun, Israel justru menyerang Rafah dengan mengirimkan sekitar delapan rudal ke kamp pengungsi, mengakibatkan tewasnya sekitar 45 orang pada Minggu (26/5/2024).

Kampanye "All Eyes on Rafah" semakin masif dan menjadi seruan perdamaian, menarik perhatian global terhadap kondisi tragis di Rafah. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengecam serangan yang membunuh puluhan warga sipil tak berdosa yang mencari perlindungan. ”Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Kengerian ini harus dihentikan,” tulis Guterres di media sosial.

Pejabat PBB lainnya menyerukan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, juga mengaku ngeri dengan kabar serangan Israel yang menewaskan puluhan pengungsi, termasuk anak-anak kecil. ”Saya mengecam keras hal ini,” tegasnya. Para menteri luar negeri Uni Eropa akan mengadakan pertemuan dengan Israel untuk meminta penjelasan. Pemerintah AS juga menyatakan bahwa Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menulis di media sosial bahwa operasi militer Israel harus dihentikan karena tidak ada wilayah yang aman di Rafah bagi warga sipil Palestina. ”Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera,” ujarnya. Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, berjanji akan melakukan segala yang mungkin untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang barbar dan para pembunuh warga sipil. Kementerian Luar Negeri Mesir juga menyesalkan peristiwa tragis tersebut dan mengecam penargetan warga sipil yang tidak berdaya.

Sebelumnya, sudah banyak kampanye-kampanye lain yang ditujukan untuk membela Palestina. Salah satunya adalah emoji atau simbol semangka yang kerap digunakan sebagai bentuk perlawanan dan identitas rakyat Palestina. Sejumlah orang juga menggunakan slogan pro Palestina yang berbunyi 'From the river to the sea, Palestine will be free', yang mengandung harapan besar bahwa Palestina akan terbebas dari Israel.

Kampanye "All Eyes on Rafah" tidak hanya menjadi simbol kepedulian tetapi juga alat untuk menggerakkan aksi nyata dalam menuntut keadilan dan perdamaian bagi warga Palestina. Kampanye ini memperlihatkan bagaimana solidaritas global dapat dibangun melalui media sosial, memberikan suara bagi mereka yang berada dalam situasi kritis dan membutuhkan perhatian dunia.

Komentar0


ANDA MUNGKIN MENYUKAI KONTEN PROMOSI INI:

DISCLAIMER: Konten promosi dalam bentuk thumbnail banner di atas ditampilkan secara otomatis oleh sistem dari platform iklan recreativ.com. Redaksi Aktivitas.id TIDAK dapat mengendalikan jenis konten iklan yang muncul. Sehingga tidak bertanggung jawab atas materi yang ditampilkan baik sebagian maupun sepenuhnya.

Type above and press Enter to search.