Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi (Dok: PBSI) |
Aktivitas.ID - Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma dan Amalia Cahaya Pratiwi, harus mengakui ketangguhan pasangan tuan rumah Thailand, Jongkolphan Kititharakul dan Rawinda Prajongjai, dalam partai final Thailand Open 2024.
Pertandingan yang berlangsung di Nimibutr Stadium pada Minggu (19/5/2024) sore WIB, berakhir dengan kemenangan Jongkolphan/Rawinda dalam dua gim langsung dengan skor identik 14-21 dan 14-21.
Pertarungan di gim pertama berlangsung sengit dengan kedua pasangan saling kejar-kejaran angka. Ana/Tiwi, sebutan untuk pasangan Indonesia, awalnya berusaha keras untuk mengimbangi permainan cepat dari Jongkolphan/Rawinda. Namun, Ana/Tiwi harus tertinggal 6-8 setelah beberapa rally panjang yang menguras stamina.
Pasangan Thailand terus menunjukkan dominasi mereka, dan saat interval pertama, Ana/Tiwi tertinggal 7-11. Usai jeda, meskipun Ana/Tiwi mencoba mengejar dengan bermain lebih agresif dan menyerang, mereka tetap kesulitan untuk mengatasi solidnya pertahanan lawan. Jongkolphan/Rawinda yang tampil lebih konsisten akhirnya menutup gim pertama dengan skor 14-21.
Memasuki gim kedua, Ana/Tiwi kembali mencoba bangkit dan bermain dengan lebih agresif. Pertarungan sengit terus tersaji dengan kedua pasangan kembali saling kejar-mengejar angka. Ana/Tiwi sempat unggul tipis di awal gim kedua, tetapi Jongkolphan/Rawinda dengan cepat membalikkan keadaan.
Pasangan Indonesia kerap kali terkecoh oleh serangan cepat dan variasi permainan dari pasangan Thailand. Interval kedua kembali menjadi milik Jongkolphan/Rawinda dengan keunggulan 7-11.
Setelah jeda, Ana/Tiwi berusaha memperkecil ketertinggalan hingga menjadi 11-12, namun Jongkolphan/Rawinda berhasil keluar dari tekanan dan memperlebar keunggulan mereka menjadi 16-12. Pada akhirnya, Ana/Tiwi harus mengakui keunggulan lawan dan menyerah dengan skor 14-21 di gim kedua.
Dengan hasil ini, Jongkolphan/Rawinda keluar sebagai juara Thailand Open 2024, menambah prestasi mereka di kancah internasional. Sementara itu, Ana/Tiwi harus puas dengan posisi runner-up, meski mereka telah menunjukkan perjuangan yang gigih sepanjang turnamen.
Kekalahan ini tentunya menjadi pelajaran berharga bagi Ana/Tiwi untuk evaluasi dan peningkatan performa di turnamen-turnamen mendatang. Mereka tetap mendapatkan apresiasi atas perjuangan dan semangat juang yang tinggi, serta berharap dapat kembali bangkit dan meraih kemenangan di pertandingan berikutnya.
Komentar0