 |
| Presiden Jokowi bertemu dengan CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Senin, 20 Mei 2024 (Dok: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden) |
Aktivitas.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta CEO Tesla, Elon Musk, untuk membangun pabrik baterai di Indonesia. Permintaan ini disampaikan Jokowi saat bertemu dengan Elon Musk di World Water Forum (WWF) 2024 di Bali.
"Kami mengajukan penawaran, apakah mungkin dibangun pabrik baterai EV di sini, prekursor katoda. Dan dia akan mempertimbangkannya," ujar Luhut, seperti dikutip dari Reuters pada Rabu, 22 Mei 2024.
Pemerintah Indonesia telah berupaya selama bertahun-tahun untuk menarik Tesla agar membangun pabrik terkait kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan ambisi pemerintah untuk mengembangkan sektor kendaraan listrik dengan memanfaatkan sumber daya nikel yang melimpah di dalam negeri.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebutkan bahwa Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia pada 2022. Menurut laporan USGS, total produksi nikel dunia pada 2022 mencapai 3,3 juta metrik ton (MT), meningkat 20,88 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 2,73 juta MT.
Indonesia menyumbang 1,6 juta MT atau sekitar 48,48 persen dari produksi global. Selain itu, Indonesia juga memiliki cadangan nikel terbesar dengan jumlah 21 juta MT, mengungguli Australia di posisi kedua dengan 19 juta MT.
Berdasarkan data dari mining-technology.com, GlobalData mencatat bahwa output nikel Indonesia meningkat sebesar 13 persen pada 2021 dan diprediksi akan terus meningkat sebesar empat persen dari 2022 hingga 2026.
Komentar0